Kode IMEI bisa digunakan sebagai panduan utamanya bila konsumen akan membeli ponsel Android seken. Menggunakan kode IMEI ini maka konsumen akan bisa memastikan status handphone diantaranya lokasi pembuatan dan tahun produksi. Pemerintah pun saat ini akan menerapkan kebijakan pengaturan nomor IMEI ini. Aturannya, saat pembelian dan pengaktifan kartu SIM maka konsumen akan dikirimkan SMS yang meminta memasukkan nomor IMEI dari perangkat yang dibeli. Selama belum mengirimkan nomor IMEI tersebut maka ponsel tak akan bisa digunakan (diblokir).
Nah, sesudah kode IMEI ponsel Android diperoleh, Anda harus mengecek keabsahannya. Hal tersebut dapat ditempuh dengan mengecek via internet menggunakan layanan dari website NumberingPlans.com. Sesudah anda membuka website layanan ini, selanjutnya akan tersedia kolom "Enter IMEI number below". Ketikkan 15 digit kode IMEI yang Anda peroleh dari ponsel Android tadi kemudian klik tombol "Analyse". Tak berapa lama anda akan disajikan dengan detil informasi tentang handphone Anda itu misalnya saja produsennya, tipe device sampai tanggal persis penjualannya pun tersaji dengan lengkap.
Anda tinggal membandingkannya saja antara data yang tersaji dengan data handphone Android Anda. Bila match, bisa dipastikan handphone Android Anda adalah asli dan tidak mungkin diblokir oleh pemerintah. Sedangkan bila informasi yang disajikan di website NumberingPlans tidak sesuai dengan data di device Anda, boleh jadi smartphone Anda adalah palsu. Jika itu yang terjadi maka anda wajib menanyakannya ke toko tempat Anda membeli ponsel itu sebelum terlambat.
Saat ini dari data pemerintah, ada sekitar 50 juta unit ponsel dengan kode IMEI yang tak resmi. Bila aturan ini jadi diberlakukan pemerintah maka 50 juta ponsel itu tak akan bisa lagi digunakan sebab diblokir oleh semua operator seluler yang ada di Indonesia. Sudahkah anda mengecek keaslian IMEI ponsel Android anda?